Saling berbagi dan menebar hikmah. Semoga catatan-catatan di blog ini bermanfaat. Salam ukhuwah fillaah. ^_^
RSS

Aku mirip siapa lagi???



Perempuan itu seperti sudah mengenaliku saja. Belum juga naik angkot yang kutumpangi, dari jauh dia sudah melempar senyum dan terlihat ingin segera menyapaku. Padahal aku sendiri baru saat itu bertemu dengannya. Setelah di dalam angkot, dia langsung menanyai kabarku. Lalu, aku tersenyum dan menjawab bahwa aku dalam keadaan baik. Setelah melihat dekat, ternyata senyumanku membuatnya kaget dan pipinya merah menyala karena malu (Deu, saking manisnya senyumanku gitu ya…). Dia salah tingkah dan langsung meminta maaf karena sudah salah orang. Dikiranya aku adalah temannya. Hahay, tak mengapa lah. Muka aku memang pasaran kali ya… gubrakk.
Untuk mengalihkan malunya itu. Kasian ih, anak orang dibikin malu. Aku langsung mengajaknya ngobrol dan berujung pada pertemanan. Alhamdulillah. (Tapi kalau ditanya siapa namanya. Nah, sekarang aku bakalan bengong nih. Lupa!)
Kemarin, saat aku menghadiri acara wisuda temanku. Seorang ibu yang usianya kira-kira 60 tahun tiba-tiba menyapaku. Dia mengira bahwa aku adalah Popy. Aku tersenyum dan menjawabnya bahwa aku bukanlah Popy. Tapi, si ibu itu keukeuh bahwa aku adalah Popy. bahkan sampai menyebutkan nama, alamat, dan orang tua Popy. Aku terkekeh melihat wajahnya yang berusaha ingin meyakinkan dirinya. Lalu, aku jelaskan sekali lagi dengan pelan, bahwa aku bukanlah Popy. Aku juga memang mengenal Popy. Kenal dekat malah. Dulu aku sering berkunjung ke rumah Popy. Nah, mungkin saja si ibu itu pernah melihatku berada di rumah Popy. Jadi dikiranya aku ini Popy. Aha, lucu sekali. Aku jadi merindui Teh Popy. Apa kabarmu sekarang?! >.<
Dan hari Rabu kemarin. Saat aku berada dalam angkot. Dua orang ibu-ibu menyusulku menaiki angkot yang kutumpangi. Dengan santunnya ibu itu menyapaku seperti orang yang sudah kenal lama denganku. Aku hanya tersenyum. Dalam hati aku berbisik bahwa si ibu pasti mengira aku adalah orang yang dia kenal. (Hoaaah… apa penampilanku hari itu yang mirip ibu-ibu banget ya…tuing). Akhirnya dia turun dari angkot lebih dulu dariku.
“Mangga, Ibu, tipayun.” Katanya sambil menyerahkan ongkos kepada pak sopir.
“Oh, muhun mangga.” Jawabku.
Aaaaaargg…. Tuuuuh kaaan, penampilanku hari itu mirip ibu-ibu banget. Tas gendong di pundakku tak berhasil menunjukan bahwa aku ini masih mahasiswa.
Hiaaaaat…. Dezzziing.
Terussss… nanti aku mirip siapa lagi ya???!!! @_@

0 komentar:

Posting Komentar