Saling berbagi dan menebar hikmah. Semoga catatan-catatan di blog ini bermanfaat. Salam ukhuwah fillaah. ^_^
RSS

The True Story At Talkshow Pranikah

         Assalamualaikum warahmatullahi wabaaraakaatuh.
         Para Pembaca semuanya. Mudah-mudahan selalu dalam limpahan karunia-Nya.
         Eits, jangan serius gitu atuh. Nyantai saja lah, ini mah sekedar berbagi cerita saja. Ya mudah-mudahan bisa mengisi waktu luang, mau sambil selonjoran, tiduran, atau dengan posisi bagamanapun yang nyaman, asal jangan sambil di toilet aja ya kawan, bahaya itu.
         Oke deh, langsung aja, jangn banyak berkhutbah, ntar dikira emak-emak cerewet towet-towet lagi. Hufh!
         Subhanallah...
Hanya itu yang bisa aku lontarkan di acara talkshow pranikah hari Ahad, 20 Maret 2011 kemarin. Mungkin karena temanya yang sangat menarik bagi para lajangers, sehingga jumlah peserta meledak diluar dugaan. Para panitia pun habis-habisan mengerahkan tenaganya untuk melakukan yang terbaik di acara itu, tapi tidak termasuk aku. Kenapa? Yee, aku pan bukan panitia. Aku punya double peran disana, pertama sebagai peserta, dan keduanya sebagai calo tiket, xixixi... Peace ah, buat panitianya, aku calo yang jujur ko, gak mengeruk keuntungan dari hasil penjualan tiket itu.
          Akhirnya acara inti yang ditunggu-tunggu dimulai juga. Dengan pembicara ustadz Jajang Aisyul Muzakki, Bu Retno, dan host nya Bu Sri.
Hebat, ini baru yang namanya talkshow, benar-benar sharing mengenai tema yang diangkat yaitu


Temukan Calonnya, Gapai Cinta-Nya.
Prikitiw..., ih so sweet banget sih temanya, bikin ngiler aja.


          Sebenarnya masih banyak hal yang mesti didiskusikan, apalagi semua peserta sepertinya ingin mengajukan beberapa pertanyaan, ada yang semangat banget, ada juga yang malu-malu padahal hatinya bergejolak pengen bertanya. Hayooo, ngaku jeh!!


Tapi Insya Allah hal penting yang perlu dibahas telah disampaikan dalam talkshow itu. Dari mulai arti pernikahan, halhal yang perlu dipersiapkan sebelum pernikahan, proses pernikahan yang islami, juga permasalahan-permasalahan yang timbul seputar pernikahan. Untuk materi lebih jelasnya, lain waktu saja ya aku jelasin, hehe.. karena lumayan panjaang.


          Intinya Alhamdulillah banyak sekali ilmu yang bisa kita lahap dari acara itu. Apalagi saat membahas tentang tolak ukur kufu’. Hoalah, itu yang paling menonjok ulu hati, jadi ingin taubatan nasuhah gitu.

Teman-teman bisa langsung cekidot (check it out) nih:
Q.S. An-nur: 3
“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mu'min.”

Q.S. An-nur: 26
“ Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga) .”
Ditambah lagi dengan kata-kata ustadz Jajang,”Nah itu artinya, jika ingin mendapatkan yang hafidz, maka harus hafidzah dulu. Jika ingin mendapatkan ikhwan sholeh, maka akhwatnya harus sholehah dulu.”
Waw, benar-benar ngena banget. Memang benar, intinya harus bercermin diri jika menginginkan yang baik atas pasangan kelak.
Aku jadi inget dengan sms seorang kawan:
“Ada 3 tips untuk anda dalam mencari pasangan yang sesuai dengan anda: yang pertama berusahalah, yang kedua berdoalah, dan yang paling harus diperhatikan adalah bercerminlah.”
Sayang sekali waktunya sangat terbatas, padahal acaranya akan seru sekali kalaupun harus seharian penuh. Wah, gak terbayang deh kalau acaranya seharian, bias-bisa pembicaranya tepar menghadapi para lajangers yang terus-menerus menyerbu dengan berbagai peranyaan.
Di akhir acara, ada  pembagian doorprize yang lumayan seru juga.Dengan penuh harap bisa dapat doorprizenya gitu. Hahai, tapi belum rezekinya kali ya.
Dan teman-teman tau gak?
“Gaaaakkk..”
Baguslah, kompak banget sih kalian.
Aih, ustdz Jajang memang gak bohong lho. Gambar pasangan pengantin yang aku upload dari internet, ditampilkan juga oleh beliau di slide nya. Dan aku mengira hanya gambarnya saja yang akan ditampilkan. Lha, sepertinya aku kenal dan hapal sekali dengan kata-kata disampingnya. Uhuk-uhuk.. Jazakallah khoir ustadz, itu ternyata tulisanku numpang beken bentar di slide. Aku jadi malu!
Oia, ada salah satu kawan dekatku, namanya teh F, bercerita tentang slide itu. Temannya mengomentari,”Teh, itu picturenya so sweet banget sih. Tulisan disampingnya itu puisi ya? Apa dalil?”
“Oh, dalil kali.” Karena teh F sedang not paying attention (gak merhatiin gitu..), jadi deh jawabnya sekenanya. Hehe..
Dan dia katanya baru nyadar, saat dapat sms dariku.
“Teh, itu tulisanku nampang di depan lho.”
Wah, dikiranya dalil. Dalil-dalilan kali ya.
Alhamdulillah acaranya selesai juga, ditutup dengan doa dan setelah acara itu ada fashion show dari rumah cantik Shafa Muslimah.
Nah loh, ini cerita kemana-mana, jadi gak nyambung gini ya. Oke deh, aku sambungin.
Sembari menyaksikan fashion show busana pengantin. Pikiran tengilku beraksi juga. Wah, aku berharap bisa segera memakai gaun pengantin yang warnanya ungu, biru, dan yang perak keabu-abuan itu. Ih, pikiran yang ngaco, langsung deh forget it. Kalau mau bisa segera pake baju itu mah, tinggal nyewa aja deh ke Shafa Muslimah, terus berlengak-lenggok depan cermin sendiri, jeprat-jepret foto-foto sendiri.
Ya ampun, sori deh kalau itu terjadi, ya wong aku kayak orang stress kali ya. Hehe..
Sabar neng!
(Q.S. Al-Baqoroh : 153)
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu , sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Q.S. Az-zumar : 10)
“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. Bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Karena hari semakin panas, banyak para peserta yang meninggalkan ruangan itu. Tetapi ada juga yang masih bertahan duduk dikursi panas, sekali-kali merasakan dong duduk di kursi yang sering diduduki para pejabat DPRD. Sebelum kembali ke habitat masing-masing, para peserta diminta mengumpulkan angket yang harus diisi.
Gubraaak, punyaku belum diisi tau. Huhu…keasyikan bercanda dengan teman sebelahku, ukhti S. Dan salah satu pertanyaan dari angket itu adalah tentang harapan apa setelah megikuti acara pranikah itu.
“Ukh, kau harapannya apa? Aku bingung nulisnya.” Sambil toel-toel aku nyontek tulisannya ukhti S.
“Harapannya, mudah-mudahan bertambah ilmu, dan segera mendapatkan jodohku, alias menikah gitu.” Jawabnya simple dan kalem kayak orangnya, gak kayak aku cerewet towet-towet. Hihi..
Lalu, aku coba tanya lagi ke teman yang lain,”hai, kau harapannya apa setelah ikut acara ini?” Si akhwat sambil senyum-senyum bilang,“harapannya  menambah ilmu dan segera menikah.”
Oh my God, aku harus nulis apa ya. Ah, masa sih may kau tak punya harapan. Hayolah, jangan gengsi, tulis aja apa harapanmu. Beuh, batinku begitu bergejolak, ngeledek dan menasehati diriku yang sedang malu-maluin, eh, malu-malu kucing maksudnya.
Lalu aku tarik kesimpulan, sebagian yang hadir di acara itu pastilah mempunyai asa yang bisa diharapkan. Tentunya mendapatkan banyak ilmu tentang pernikahan itu sendiri, bisa mengamalkan ilmu yang di dapat, serta segera mendapatkan pasangan yang terbaik dari Allah swt. Aamiin
Hei. tau gak, harapanku yang paling mendesak pada saat itu?
Harapannya adalah  dapat snack lagi, hihi…memalukan sekali sih, disensor dong ah. Karena eh karena perut rasanya sudah pak ketipak-ketimpung berdangdut mania.com. Secara, waktunya makan siang gitu. Hohoho, aku bercanda kawan! Walaupun candaanya memang jujur banget dari hati nurani yang paling dalam.
Ternyata pembahasan tentang pranikah itu bagi aku pribadi tidak selesai sampai disitu kawan. Salah satu sahabatku mengirimkan sms,” Teteh, Subhanallah acaranya sangat menyentuh sekali, ternyata kita masih perlu banyak memperbaiki diri, terutama masalah yang bersangakutan dengan ikhwan.”
Aku hanya bias membalas sms itu denga singkat,”Iya, ukhti. Kita harus lebih banyak berbenah diri. Mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik.”
Dan dilain waktu juga, diskusi yang panjang lebarpun berlangsung sengit via sms bersama ukhti S. (Sssttt….jangan bilang-bilang ya)

Masya Allah wal hamdulillah. Wahai akhwat fillah.
Ada bait-bait puisi yang aku persembahkan untukmu.

Ini aku
Terkadang menelusuri jalan buntu
Tiada dapat kubersandat pada benang-benang keteguhan
Aku ingin melepas penat, dan sesak
Berlari mengejar cakrawala
Dibalik sayap-sayap malaikat
Luka telah menetes
Tinggal jejak harap yang tersisa
Lalu, kucoba bangkit
Lenyapkan kesayuan
Sunggguh manis bekalungkan keimanan
Memberangus noktah hati
Diatas cinta murni-Nya
Tak kan daun-daun gugur di musim semi
Sedang salju telah meleleh
Terganti aroma bunga nan merekah
Tawa mahkota cinta memekik kesunyian
Lihatlah!
Mentari tak lagi marah pada embun pagi
Senyumnya menyapa pucuk-pucuk muda
Di setangkai mimpi
Mengikat keyakinan diri
Ikatan suci kan terpatri suatu masa nanti


Tersenyumlah kawan!
Nah, kan tambah manis tuh kalau tersenyum. Mempersiapkan diri agar menjadi mutiara yang indah dan berharga adalah hal yang paling penting dalam catatan perjalanan kita. Mempersembahkan yang tebaik dalam sisa hidup ini, untuk diri sendiri, keluarga, dan tentunya untuk umat. Terus mengibarkan panji-panji islam dimanapun berada.

Jazakumullah khoir kepada semuanya telah bisa tertawa, minimalnya tersenyum lah saat membaca tulisan ini. Karena bagiku, membuat orang lain tertawa ataupun tersenyum merupakan kebahagiaan terbesar

Oleh: Maya Umarro

0 komentar:

Posting Komentar