Saling berbagi dan menebar hikmah. Semoga catatan-catatan di blog ini bermanfaat. Salam ukhuwah fillaah. ^_^
RSS

Always in journey



“Long weekend? Haah, seneng bangeet….”
May be, itulah ekspresi dari sebagian kawan-kawan kampusku. Secara, setelah beberapa hari yang lalu kami disibukkan dengan tugas-tugas kuliah yang subhanallah hebatnya. Selama empat hari dalam pekan ini kami bebas dari kesibukkan kuliah. Hah? Bebas? Gak juga kayaknya deh. Banyak tugas yang ternyata masih ngantri minta diselesaikan, baik individu ataupun kelompok. Dan satu yang penting juga adalah menghafal naskah drama, yang diantara kami masih banyak belum menghafalnya (termasuk aku, hehe…). Padahal pementasan tinggal menghitung hari.
Bagiku, empat hari ini bukanlah long weekend, tapi long journey as usual. Tidak masuk kampus, bukan berarti berhenti beraktifitas. Kesempatan ini aku gunakan untuk berbenah rumah, mencuci pakaian, dan berbagi kasih sayang bersama keluarga.
Tidak hanya itu, aktivitas di luar rumah pun menunggu juga. Wah, benar juga ya ternyata kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia, akan sia-sia sekali jika kita tidak memanfaatkanya dengan sebaik mungkin. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan didiskusikan untuk kegiatan FLP Gathering se-wilayah Jawa Barat di bulan April nanti. Alhamdulillah, aku tidak bergerak sendiri. Ada kawan yang selalu menemani untuk saling berbagi dan melengkapi, meski hanya beberapa orang saja. Mungkin akan terasa lelah dan sia-sia, saat apa yang dipikirkan hanyalah soal seberapa banyak tenaga dan pikiran yang harus dicurahkan, serta materi yang harus dikeluarkan. Namun, sangat berbeda sekali rasanya jika apa yang dipikirkan adalah tentang pembelajaran, kebermanfaatan, dan indahnya ukhuwah serta saling mengerti karena Allah ta’ala. Ah, beginilah, kenapa aku masih bisa bertahan berjuang di lingkaran ini. Seperti bermain congklak, begitulah kami mengibaratkannya; saling berbagi, dan saling menerima.
Hari ini kami sepakat untuk bertemu di Rumah Auliya untuk mengurusi beberapa hal.
Bismillah… Angkot melaju membawaku ke tempat tujuan. Aneh rasanya, mataku benar-benar tidak bisa diajak kompromi, ngantuknya minta ampun. Ketika mataku mulai tak kuasa terjaga, kesadaran pun tinggal setengahnya. Tiba-tiba sebuah hentakkan rem mobil mengejutkanku. Terlihat pak sopir berusaha membelokkan arah mobil kesebelah kanan, sepertinya ingin menghindari sesuatu, tapi dalam waktu bersamaan, mobil truk  yang melaju cepat datang dari arah yang berlawanan. Dengan cepat sopir angkot membelokkan kembali kearah sebelah kiri untuk menghindari tabrakan.
Astaghfirullah….
Kulihat ada sesuatu yang tertabrak oleh angkot yang kutumpangi. Mataku terus tertuju ke belakang, sementara mobil angkot terus melaju. Mengerikan, ternyata seekor kucing telah tergeletak tak berdaya. Aku hanya bisa melihatnya dengan iba dari jauh dan semakin jauh. Mobil truk yang hampir tabrakan dengan angkot yang kutumpangi itu terlihat berhenti sejenak. Pak sopir tentunya merasa shock, menyetir mobil pun dengan paras yang penuh rasa bersalah dan tidak tenang sepertinya.
“Nanti saya balik lagi untuk mengurusi kucing itu, setelah mengantarkan penumpang sampai di terminal.” Tuturnya untuk meyakinkan penumpang bahwa dia bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Astaghfirullah… lagi-lagi hanya itu yang bisa aku ucapkan.

0 komentar:

Posting Komentar