Saling berbagi dan menebar hikmah. Semoga catatan-catatan di blog ini bermanfaat. Salam ukhuwah fillaah. ^_^
RSS

Catatan Penulis Kacangan


Oleh : Maya N.
Kesan Pertama
Menulis menjadi teman sekaligus menjadi tempat “sampah” segala unek-unek dalam hati dan pikiran. Pertamanya, wuih… gak hobi banget dengan yang namanya menulis, selain memang karena penyakit kronis yang disebut males, tulisan tanganku pun gak ada model-modelnya gitu, jadi empet aja kalo liat tulisan sendiri.
Karena hobi membacalah jiwaku tergugah untuk menelurkan bait-bait puisi atau sekedar corat-coret gak puguh. Dan benar-bernar mempunyai komitmen untuk terus menulis, walaupun sepertinya penyakitku ini sulit untuk sembuh (males tea…).
Menurut catatan M. Fauzil Adhim bahwa menulis akan terasa lebih menggugah dan membangkitkan semangat apabila kita merasakan benar mengapa kita perlu menulis.
Jadi, menemukan alasan mengapa aku perlu menulis lebih terdengar menarik dibandingkan pusing-pusing dan capek sendiri memikirkan bagaimana untuk membuat tulisan yang menarik.
Untuk apa kita menulis?
Pernah gak sih kita berfikir untuk apa kita menulis. Apakah sekedar hobi? cari sensasi? cari nafkah, or cari kepuasan? (Hoalah, ko pilihannya gak ada yang bagus-bagusnya gitu)
Yang pasti, semua penulis mempunyai persepsi dan tujuan sendiri untuk apa dia menulis. Dan itu adalah hak individu yang tidak perlu digugat apalagi diperdebatkan. Namun, bagi tulisan yang menjadi konsumsi public, haruslah mempunyai tujuan yang jelas.
Mencintai apa yang kita tulis akan menumbuhkan kekuatan dan inspirasi. Semua akan menjadi penting jika mengandung keutamaan. Begitupun dengan menulis, menulis hanyalah sebagai alat untuk mendatangkan kemanfaaatan, kebaikan, dan kemaslahatan.
Baca yuk!
Yakin deh, dengan banyak  membaca pengetahuan kita bakalan melesat tinggi di udara. :D, dengan menbaca juga inspirasi akan datang dengan sendirinya, jadi gak susah-susah cari inspirasi. Buku yang sering kita baca sedikit banyaknya berkontribusi dalam pembentukan karakter tulisan kita. Buktinya, gara-gara banyak baca cerita dudulz, tukisankupun sedikit terpengaruh (rada dudulz gitu.. *lha orangnya?). walaupun tulisan kita akhirnya akan membentuk karakter kita sendiri.
Ladang pahala dan dakwah
Wah, inilah salah satu alasan untuk apa aku menulis. Ketika tulisan kita bisa diambil hikmahnya (yang baik tentunya) apalagi bisa membuat yang membacanya lebih bersemangat dan mempunyai kekuatan dalam perjalanan hidupnya, secara otomatis ini menjadi kebaikan tesendiri bagi yang menulis atau yang membacanya.
Bukankah Hasan Albana, Al-Ghazali, Yusuf A-Qordowi juga bisa membuat tulisan-tulisan yang mampu membangkitkan semangat jiwa dan meningkatkan pengetahuan  para pembacanya? Great! Terlahir dari tulisan-tulisan di dalam jeruji besi, Hasan Al Bana mampu membentuk jiwa-jiwa sang pejuang.
Bahkan, melalui tulisan kita bisa lebih leluasa mengajak seseorang dalam hal kebaikan. Karena kebanyakan orang akan lebih menerima kebaikan melalui hikmah dari tulisan yang  dibaca.
Dakwah dengan pena, suatu hal yang terlihat kecil namun pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan dan kebangkitan generasi islam. (ehm, emak-emak lagi ceramah)
Nah sekarang, sebagai umat islam yang wajib berdakwah, apa kontribusi tulisanmu untuk dakwah? Jawabannya simpan masing-masing saja.
Bukan lebay, namun begitulah adanya
Dalam berapresiasi, baik puisi, prosa, atau yang lainnya, bunga-bunga bahasa sedikit banyaknya sangat diperlukan , sepertti apa yang sudah dipelajari di sekolah tentang majas dan jenis-jenisnya.
Untuk kebebasan berkreasi, lebay adalah pilihan untuk sebuah ekspresi yang akan ditunjukkan. Tapi menurut hemat saya (BBM mahal bo!) jika tulisan kita terlihat lebay itu semata-mata adalah tehnis penggunaan bahasa dalam aplikatifnya sebuah majas hiperbol, litotes, dan yang lainnya (silahkan tanya guru b. Indonesia-nya masing-masing ya!), sebenarnya tidak ada kata lebay dalam menulis, karena begitulah adanya bahasa yang diperlukan, dan itu sudah tentu disesuaikan dengan bentuk tulisan yang kita buat. Agar siapapun yang membaca tulisan kita bisa lebih menikmatinya seperti kopi susu di pagi hari.
Antara bakat dan kerja keras
Kata mba I-Je (Izzatul Jannah), sebenarnya orang yang sudah mempunyai kemampuan membaca dan menulis, bepotensi untuk jadi penulis, hanya saja bagi mereka yang berbakat, potensi itu akan lenih cepat teraktualisasi dan hasilnya lebih bagus, tetapi ada juga yang bersusah payah berlatih menulis dan kemudian hasil karyanya meledak.
Kesimpulannya, sebelum kita memutuskan bahwa kita tidak berbakat menulis, akan lebih baik jika kita terus menulis, menulis dan menulis. Karena sesungguhnya takdir adalah apa yang terus-menerus kita upayakan.
Wow, sebagai penulis kacangan aku sendiri mengalami jatuh bangun dalam upaya  menulis dan menulis, meskipun tulisan kita tidaklah sehebat para penulis hebat, setidaknya kita punya usaha dan kekuatan untuk konsisten dan serius dalam menulis.
Penulis kacangan
Tulisan sekadar tulisan, itulah mungkin tulisanku. Teori memang mudah, namun realisasi darinya yang terasa begitu sulit. Tapi setidaknya, secuil ilmu bisa menjadi modal kita untuk bisa belajar lebih baik lagi. Dan kini, aku sedang menikmati indahnya menulis.
2 jam sudah aku menulis catatan ini, mungkin bagi mereka (penulis senior), 2 jam adalah waktu yang terlalu lama untuk sekedar menghasilkan  catatan seperti ini. Namun bagiku, ini sebuah prestasi yang luar biasa atas kerja keras banting tulang, sampai meguras toples kue. Yaiya lah, wong nulisnya sambil nonton tv, sesekali sms-an, pantas saja kalau 2 jam hanya menelurkan tulisan seucrit ini. Hehe…
Bahkan ketika menulis puisi-puisiku, dari waktu ke waktu aku merasakan perubahan dari puisi-puisiku. Meskipun sampai sekarang puisi-puisiku banyak mengundang kritikan-kritikan tajam setajam jarum pentul, menusuk. Namun itu semua tidak terlepas dari proses kita dalam belajar menulis.
Demikian cereamah terbuka saya. Akhirnya, aku bisa menyelesaikan tulisan ini. Jika ada kata-kata yang salah, semata ini adalah kesalahan penulis kacangan ini. Namun jika ada hak yang dapat diambil, sikahkan ambik saja, gratis ko..

Salam Pena!! ^_^

0 komentar:

Posting Komentar