Sabar Itu Indah

Aku pernah mendengarnya berkali-kali, karena orang pun gencar sekali membincangkan ini. Siapa lagi kalau bukan Allah yang menciptakan kalimah seindah ini. membuat hati berseri-seri. Obat cinta yang akan menyirami luka di hati.

Ini kata begitu bermakna tak bertepi, siapapun bisa menjabarkannya sesuka hati. Katanya memang mengucapkannya mudah sekali, tapi realisasinya sungguh berat ditaklukan diri.

Berjuang dalam meraihnya adalah sebuah prestasi, karena sabar itu perlu perjuangan dan niatan murni. Tak sebatas lisan yang mengamini, tapi ikhtiar yang harus terus dijalani. Seumpama mawar berduri, saat hendak memetiknya hati-hati tanganmu terlukai, karena meraihnya perlu proses yang jernih dari hati.

Saat kita memperjuangkan sesuatu, sampai kesehatan dan materi dipertaruhkan atau bahakan mungkin nyawa yang kita miliki. Dan ternyata hasilnya tak sesuai harapan. Maka, sebagai manusia mungkin akan merasa kecewa, tapi yang perlu di ingat bahwa tujuan utama kita untuk siapa, karena siapa, dan demi siapa?.

Kecewa… itu sama dengan menusuk jarum pada dada sendiri. Sama dengan merobohkan tiang kokoh yang ada di jiwamu sendiri. Jadi, bertarung untuk tidak menusukkan jarum akan lebih baik, meski berat, meski harus ada senyum yang dibuat-buat, daripada menangis karena tusukan dan luka teriris.

Jika jarum itu telah terlanjur menusuk dadamu, hingga terluka dan merana. Jangan biarkan ia terus menancap, mengeluarkan darah hingga bernanah. Cabutlah perlahan, penuh lemah lembut dan sabar, karena hatimu begitu rentan, agar tak tergores menjadi luka yang baru. Obati luka itu dengan rindu dan cinta. Rindu akan taman syurga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, cinta yang membawa kepada ketulusan hakiki Sang Pemilik hati, Allah aza wajalla.

Ketahuilah, Dia (Allah SWT) begitu merindukan air mata dan sujud taubat kita. 

Salam Cinta Untukmu yang senantiasa berjuang meraih keindahan itu.. :)