Teruntuk calon imamku...
Kanda,
Dimanapun kau berada, aku mencoba berbisik pada
hatimu yang entahlah angin kan sampaikan atau meleburkannya di tengah perjalanan
Sssttt……
kau jangan pernah bosan dengarkan segala ocehanku
kelak ya
Kalau kau ingin berkomentar seperti orang-orang
di facebook sana, tahan dulu!
Nanti saja saat aku bisa langsung mendengarkan
komentar-komentarmu
Begini, kanda.
Mmmm……
Pagi itu, sehabis menunaikan shalat tahajjud,
tiba-tiba azzamku begitu kuat untuk mencari jalan cinta kita,
Aha…… iya, jalan dimana kelak akan mempertemukan
kita sampai dipelaminan
Ah, kau jangan tertawa, kanda. kalau aku terkesan begitu agresif
Hayooo……
kanda pernah gak punya azzam untuk menemukan
jalan cinta kita?
Hmm…
Jadi curiga, kanda gak pernah memperjuangkannya
buktinya, kanda sangat amat terlambat menemuiku
dan meminta pada Abi untuk menjadikanku sebagai pendamping hidupmu.
Ah, okelah, kanda……
Aku gak mau su’udzon padamu, aku yakin kau pun
tengah berjuang mencariku dan menemukan jalan cinta kita.
Atau mungkin kau terlalu sibuk dengan urusan
dakwah dan maisyah
Aku menulis sebuah biodata singkat tentangku,
agar kelak kau sedikitnya tahu seperti apa diriku…
Pelan dengan penuh yakin, aku menulisnya dengan
tulisan tanganku sendiri, tidak dengan bantuan keyboard apalagi mesin ketik,
kanda tau kenapa? Karena aku tak punya semua benda itu. :D
Setelah selesai, terdengar adzan subuh
memanggilku untuk menghadap Rabb kita, aku berdoa penuh keyakinan,
aku merayu-Nya penuh manja, supaya Dia segera
tunjukkan jalan cinta kita.
Siang itu dengan penuh malu aku titipkan
biodataku pada Murrobiyahku
Lama sekali aku menunggu kabar dari kelanjutan
nasib biodataku
Sampai suatu hari, aku berhadapan dengan
Murrobiyahku,
Lalu kami saling berbicara dari hati ke hati
Kandaaa...
Aku ingin berteriak, aaaaarrrrghhhhh!!! :'(
Begitu sulitkah aku menemukan jalan itu??
Ah, tidak kan kanda? Tidak sulit! Mungkin saja
ini belum waktunya aku dan kau bisa bertemu dalam satu titik pertemuan terindah
Apa yang diungkapkan Murrobiyahku, sekejap
rasanya meleburkan yakinku akan pertemuan kita, rasanya tak ada lagi celah
untukku bisa menemukan engkau.
Halah, lebai banget sie diriku, ya kanda? :D
Kayak yang gak punya Allah saja, Allah kan
sudah berjanji bahwa kita sudah ditakdirkan untuk bersama.
Waktu rasanya bergerak lamban, lho! Beda dengan
persepsi orang lain, yang katanya waktu begitu cepat berlalu… hehehe……
Yayaya, setiap kali ada agenda menunggu,
begitulah yang dirasa, selalu segalanya terasa lamban, seperti halnya penantian
aku terhadap kedatanganmu…
Hidiiiih… GeEr banget sie jadi orang yang
dinanti… ;p
Kanda,
Aku
memaklumi keterlambatanmu menemuiku,
Mungkin
Allah ingin kanda benar-benar siap lahir dan batin untuk menjadi seorang suami
dari wanita sepertiku.
Begiitupun
sebaliknya,
Mungkin
Allah ingin aku benar-benar siap menerima kehadiranmu, dan menjadi istri yang
sholehah untukmu.
Kanda,
Saat ini ada banyak kabar dan undangan walimah
dari teman-temanku
Rasanya, ingin menangis. Tapi untuk apa aku
harus menangis! Bukankah aku harusnya bahagia!...
Allah benar-benar menguji kesabaranku
Juga, kesabaranmu
Kapanpun Allah mempertemukan kita
Aku akan selalu berharap Dia menjadikanmu suami
yang sholeh
Karena aku sedang berusaha memperbaiki diri
Hahay, bukan karena dirimu tentunya
Semata karena Allah.
Dari: Calon istrimu
0 komentar:
Posting Komentar